Cuaca Tak Biasa di Akhir Tahun: Dua Siklon Tropis Berkecambah di Samudra Hindia
Jumat lalu, Indonesia kembali disibukkan dengan tanda-tanda cuaca ekstrem yang memicu rasa waspada. Ada dua sistem yang menggelora di Samudra Hindia—satu yang sudah berjalan, dan satu yang sedang mencoba mengguncang. “Mengapa cuaca bisa tiba-tiba berubah? Apakah kita benar-benar harus siap-siap menghadapi angin kencang dan gelombang besar?” Pertanyaan itu mungkin terlontar di benak banyak orang saat memasuki akhir Desember 2025. Ternyata, BMKG memberi kabar bahwa siklon tropis Grant masih berada di perairan barat daya Bengkulu, sementara bibit siklon baru 96S mulai muncul di sisi selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua sistem ini berpotensi mengubah kondisi cuaca di wilayah pesisir dan laut. Sebuah perjalanan bercerita tentang kekuatan alam yang terus mengalir.
Siklon Tropis Grant: Terus Berjalan, Tapi Masih Berpotensi Mengancam
Siklon tropis Grant, yang sebelumnya dianggap sebagai ancaman sebelumnya, kini bergerak perlahan menuju arah barat. Meski terlihat sedikit menurun kekuatannya, angin maksimumnya tetap tercatat sebesar 75 km per jam—cukup untuk menyebabkan gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan barat Bengkulu dan Lampung. Namun, BMKG tidak menyerah. Mereka mengingatkan bahwa siklon ini bisa naik ke kategori 2 dalam 24-48 jam ke depan, dengan kecepatan angin mencapai 95 km per jam. Bagaimana mungkin satu sistem bisa memicu perubahan cuaca yang begitu signifikan?
“Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan sistem ini cenderung persisten, dan akan mengalami sedikit peningkatan kecepatan angin pada 24-48 jam ke depan ditandai dengan sirkulasi yang semakin tertutup dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot, terutama di utara pusat sirkulasi dengan arah pergerakan ke arah timur-tenggara,”
ujar BMKG.
Mendengar prediksi ini, kita bisa membayangkan bagaimana angin kencang dan gelombang tinggi akan menjadi teman sejati nelayan, pengunjung pantai, dan wisatawan yang ingin menjelajah selatan Indonesia. Bahkan, BMKG memperingatkan bahwa Grant bisa memengaruhi wilayah seperti Selat Sunda hingga Jawa Barat. Jadi, sebelum melakukan kegiatan di luar rumah, jangan lupa memantau update terbaru dari BMKG. Karena alam pun bisa berubah sekejap.
Bibit Siklon 96S: Menyusul Di Belakang Layar
Sementara itu, di sisi selatan NTB, ada sesuatu yang menarik. Bibit siklon 96S sedang menunggu momen yang tepat untuk melompat. Meski belum terorganisasi dengan baik, BMKG mengungkapkan bahwa sistem ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan.
“Kita sedang mengawasi pertumbuhan awan konvektif di sekitar pusat sirkulasi,”
kata BMKG, sambil menambahkan bahwa kecepatan angin maksimumnya saat ini hanya 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1003 hPa.
Bibit 96S mungkin terlihat lemah sekarang, tapi jangan remehkan. Satelit cuaca menunjukkan pertumbuhan awan yang memicu harapan. Apakah ini akan menjadi ‘siklon muda’ yang menggoyang wilayah pesisir NTT hingga NTB? Kita harus siap menghadapi kemungkinan yang tak terduga. Tapi, kenyataannya, siklon ini berada di kategori rendah. Jadi, pertumbuhan ekstremnya mungkin belum terjadi, tapi tetap perlu dipantau.
Persiapan Saat Liburan: Jangan Lupa Periksa Cuaca!
Liburan Desember 2025 sedang menghampiri, dan BMKG memberi sinyal bahwa cuaca bisa memengaruhi rencana perjalanan kita. Jika kamu berencana berkunjung ke Bali atau Lombok, waspadalah. Karena 96S berpotensi memicu hujan sedang-lebat di NTT, serta angin kencang yang bisa mengganggu aktivitas di pesisir selatan Bali hingga NTT. Di sisi lain, Grant tetap menjadi ancaman untuk wilayah barat Indonesia.
BMKG telah memetakan daerah-daerah yang mungkin terkena dampak langsung dari kedua sistem ini. Dari tinggi gelombang kategori sedang hingga tinggi, hujan deras, dan angin yang cukup ganas—semuanya bisa mengubah rencana. Jadi, sebelum mengambil keputusan untuk liburan, pastikan kamu sudah mengecek prediksi BMKG. Cuaca memang bisa jadi musuh terbesar, tapi dengan persiapan yang tepat, kita bisa menghadapinya.
Menghadapi Cuaca Ekstrem: Waspadai dan Siapkan Diri
Dengan dua siklon yang bersiap mengguncang, Indonesia memasuki fase cuaca yang berbeda. BMKG menjadi ‘panutan’ bagi masyarakat untuk tetap waspada. Angin kencang dan gelombang tinggi bisa terjadi di berbagai titik, dari Samudra Hindia hingga wilayah pesisir Jawa. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa menjaga keamanan sambil tetap menikmati liburan? Jawabannya ada di dalam perhatian terhadap prediksi dan tindakan antisipatif.
Soal cuaca ekstrem, jangan hanya melihat angka dan data. Bayangkan bagaimana pemandangan laut yang tenang tiba-tiba berubah menjadi gelombang besar, atau hujan deras yang mengguyur kawasan pesisir. Kita bisa merasakan dampak langsung dari alam yang tak terduga. Dengan gaya storytelling, BMKG membantu kita memahami bahwa cuaca bukan hanya fenomena alam, tapi juga pengingat untuk tetap bersiap. Karena dalam 24 jam, skenario bisa berubah drastis. Tak ada yang tahu persis bagaimana akhirnya akan berjalan, tapi kita bisa menjaga langkah dengan bijak.